Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm <p><img src="/public/site/images/admin/COVER_DEPAN_EDISI_JUNI_2019-11.jpg"></p> <p>Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (<em>The Public Health Science Journal</em>) dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) bekerja sama dengan STIKIM Press yang beralamat di <span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">Gedung HZ Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, Jakarta Selatan</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, Provinsi DKI Jakarta</span><span style="color: #212529; font-family: Nunito, sans-serif; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: #ffffff; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;">, 12610</span></p> <p>Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (<em>The Public Health Science Journal</em>) dengan nomor <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1380283150">e-ISSN&nbsp;2354-8185 (online)</a> dan <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1432108773">p-ISSN 2252-4134 (cetak)</a> menerima naskah publikasi dari&nbsp; hasil penelitian yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk cetakan maupun digital (<em>e</em>-<em>journal</em>).</p> <p>&nbsp;Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat mencakup artikel di bidang Manajemen Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Kesehatan Reproduksi, Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kebijakan Kesehatan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)</p> <p>Kami menyediakan akses terbuka (<em>open access</em>) bagi para akademisi yang ingin mendapatkan artikel dalam Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.</p> UIMA Press en-US Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 2252-4134 Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/2494 <p>Masih adanya budaya dan mitos yang tidak mendukung pemberian ASI eksklusif, dan masih adanya promosi produk pengganti ASI secara terselubung melalui media <em>online</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan rancangan pendekatan <em>Cross Sectional. </em>Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 7 - 12 bulan di Puskesmas Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur sebanyak 104 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>accidental sampling</em>. Dari Hasil uji regresi logistik sederhana menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur (nilai p = 0,02), pendidikan (nilai p = 0,00), status pekerjaan (nilai p = 0,00), pengetahuan (nilai p = 0,01), sikap ibu (nilai p = 0,00), dukungan keluarga (nilai p = 0,03), dan dukungan petugas kesehatan (nilai p = 0,00) dengan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan tidak ada hubungan pendapatan (nilai p = 0,03) dan&nbsp; promosi susu formula (nilai p = 0,13) dengan pemberian ASI eksklusif. Faktor yang paling dominan adalah pendidikan (OR; 9,03, nilai p = 0,00). Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan faktor penting untuk memperbaiki perilaku menyusui ASI eksklusif. Oleh karena itu upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap perilaku ASI eksklusif perlu ditingkatkan.</p> Intan Permata Dewi Laila Ulfa Yuna Trisuci Aprillia Hikmah Kurniasari ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 272 282 10.33221/jikm.v13i04.2494 Hubungan Transfusi Darah Berulang dan Kepatuhan Konsumsi Obat Kelasi Besi dengan Kadar Ferritin pada Pasien Thalasemia di Kota Depok https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/2777 <p><span lang="EN-US">Repeated transfusions cause iron overload in β thalassemia patients. Therefore, iron chelation therapy is needed to reduce the amount of ferritin and ions in the blood. Compliance with iron chelation therapy is one of the factors that affect the patient's serum ferritin level. This study aims to determine the relationship between repeated blood transfusions and consumption of iron chelating drugs with serum ferritin levels of β thalassemia patients at Depok City Hospital in 2021. This research is a retrospective cohort study. The initial population was 112 people, sampling was carried out using the non-probability method and obtained 69 people who met the inclusion and exclusion criteria. This research was conducted from January 2021 to December 2021 in three medical record installations at Depok City Hospital. Respondents who rarely did repeated blood transfusions were 42 (60.9%), respondents who adhered to taking iron chelation drugs were 45 (65.2%), and respondents who had high ferritin levels were 43 (62.3%). There is a relationship between repeated blood transfusions and ferritin levels in thalassemia patients in Depok City in 2021. There is a relationship between adherence to taking iron chelating drugs and ferritin levels in thalassemia patients in Depok City in 2021. It is recommended that clinicians continue to provide a deeper understanding to parents or the patient's family to continue to carry out regular chelation therapy and check serum ferritin levels regularly.</span></p> M. Kartono Wijoyo Kusumo Astrid Novita Harimat Hendarwan ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 283 289 10.33221/jikm.v13i04.2777 Pengaruh Lama Penggunaan Komputer dan Jarak Pandang terhadap Kelelahan Mata https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/3169 <p>Penggunaan komputer yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata yang dipengaruhi oleh durasi penggunaan komputer, jarak pandang, dan intensitas pencahayaan. Desain penelitian adalah cross-sectional pada populasi sebanyak 57 orang yang semuanya diambil sebagai sampel menggunakan teknik total sampling. Variabel yang dianalisis yaitu durasi penggunaan komputer dan jarak pandang terhadap kelelahan mata. Hasil penelitian menemukan intensitas cahaya di lingkungan kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta belum memenuhi standar. Faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan kelelahan mata adalah lama penggunaan komputer lebih dari 4 jam per hari memiliki risiko 2,3 kali lebih besar mengalami kelelahan mata dibandingkan dengan karyawan yang menggunakan komputer kurang dari 4 jam per hari, jarak pandang kurang dari 46 cm memiliki risiko 4,2 kali lebih besar mengalami kelelahan mata dibandingkan dengan karyawan dengan jarak pandang lebih dari 46 cm. Faktor risiko seperti usia, istirahat, kelainan refraksi, dan riwayat penyakit mata tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kelelahan mata. Kesimpulan penelitian adalah intensitas cahaya yang rendah, lama penggunaan komputer yang lama, dan jarak pandang yang dekat merupakan faktor-faktor yang meningkatkan risiko kelelahan mata pada karyawan di Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta.</p> Sumardiyono Sumardiyono Putri Intan Pamungkas ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 290 297 10.33221/jikm.v13i04.3169 Analisis Faktor Risiko Terhadap Gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Bengkel di Kecamatan Kebomas Gresik https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/3407 <p>Bekerja di bengkel motor menggunakan tenaga mekanik daripada tenaga mesin. Pekerja yang melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga fisik sering mengalami gangguan otot atau <em>musculoskeletal disorders</em> (MSDs), juga dikenal sebagai gejala otot ringan hingga parah. <em>Nordic Body Map</em> (NBM) adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menentukan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada tubuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko terhadap gangguan MSDs pada bekerja bengkel di Kecamatan Kebomas Gresik. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan <em>musculoskeletal disorders</em> (MSDs) dengan penelitian bersifat <em>cross-sectional</em> menggunakan <em>chi-square</em>. Pengambilan sampel secara acak dari 30 pekerja bengkel bengkel motor di Kecamatan Kebomas Gresik. Hasil analisis menunjukkan bahwa usia mempengaruhi frekuensi keluhan MSDs di antara pekerja bengkel. Berdasarkan usia, sebanyak 17 pekerja dengan keluhan rendah dan 6 pekerja dengan keluhan sedang mengalami keluhan MSDs. Sebanyak 12 pekerja memiliki hubungan masa kerja dengan keluhan MSDs. Terdapat nilai p 0,000 untuk korelasi antara usia dan tingkat keluhan gangguan MSDs yang dirasakan pekerja bengkel. Selain itu, terdapat nilai 0,001 untuk korelasi antara masa kerja dan tingkat keluhan MSDs yang dirasakan pekerja bengkel.</p> Zufra Inayah Yuliana Kusuma Wardini Imaya Dhama Yanti Vina Rohmatul Ummah Rohmatul Afiyah ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 298 302 10.33221/jikm.v13i04.3407 Analisis Asupan Makronutrien dan Pendapatan Keluarga dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Lokus Stunting Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/3338 <p>Ibu hamil adalah sasaran intervensi paling penting dalam gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Ibu hamil yang tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya berisiko memiliki masalah status gizi dan berdampak buruk pada bayi dan ibu. Ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) berisiko melahirkan bayi prematur, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan panjang badan lahir yang pendek dapat berisiko mengalami stunting pada masa balita. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis asupan makronutrien dan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Adanya penelitian ini ditujukan untuk menganalisis asupan zat gizi makro dan pendapatan keluarga terhadap kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di lokus Stunting Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif, dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang ibu hamil dengan menggunakan metode <em>cluster sampling</em>. Pengumpulan data asupan gizi ibu hamil melalui Form <em>Food Recall</em> 3 x 24 jam analisis dan bivariat. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat, protein dan lemak dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kecamatan Argamakmur Bengkulu Utara dengan p-value diperoleh ≤ 0,05. Nilai OR sebesar 0.647, 0.600 dan 11 artinya ibu yang asupan karbohidrat, protein, dan lemaknya sedikit, lebih berisiko mengalami KEK.</p> Yunita Yunita Arie Krisnasary Desri Suryani ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 303 307 10.33221/jikm.v13i04.3338 Evaluasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Bengkulu Utara https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/3224 <p>Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok bertujuan untuk melindungi masyarakat yang tidak&nbsp;&nbsp; merokok dari pajanan asap rokok . Perda KTR merupakan bentuk kebijakan pemerintah daerah dalam Upaya &nbsp;&nbsp;pengendalian dampak rokok. Dukungan dan penerapan oleh penanggungjawab masing-masing kawasan menjadi salah satu kunci sukses penegakan Perda KTR. Tujuan Penelitian ini untuk mengevaluasi bagaimana penerapan/implementasi Perda KTR di Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori George C. Edwards III. Teknik pengambilan informan menggunakan purposive sampling dan random sampling diperoleh informan sebanyak 13 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data digunakan pendekatan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penerapan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Bengkulu Utara belum berjalan Optimal. Pada aspek komunikasi sudah cukup baik, mulai dari FGD, Surat Edaran hingga sosialisasi sudah dilakukan pada 18 Kecamatan dari 19 Kecamatan. Pada aspek sumberdaya sudah dibentuknya Satgas KTR begitu juga dengan sarana prasarana, terdapat Poster/Stiker larangan Merokok pada 7 Kawasan Tanpa Rokok namun ruang khusus merokok masih dalam pengupayaan. Pada aspek disposisi, sikap atasan/pemegang kebijakan wilayah maupun pegawai belum sepenuhnya mematuhi larangan merokok, masih terdapat pemegang kebijakan wilayah merokok di dalam gedung/ruang tertutup dan masih terdapat iklan rokok di ruas jalan protokol. Selanjutnya birokrasi sudah baik dengan terbitnya Perda KTR No 6 Tahun 2017 dan SK TIM SATGAS namun pengawasan dan penegakan Perda tersebut belum berjalan.</p> Atun Kariti Bambang Setiaji ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 308 322 10.33221/jikm.v13i04.3224 Analisis Indeks Stigma Terhadap Penyakit HIV di RSUD Dr. M. Yunus bengkulu https://journals.uima.ac.id/index.php/jikm/article/view/3233 <p>HIV yaitu virus yang menyerang dan melemahkan system pertahanan tubuh manusia, sehingga mudah tertular berbagai penyakit. AIDS yaitu sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) adalah sebutan bagi orang yang telah positif HIV/AIDS. Tujuan penelitian diperolehnya informasi mendalam tentang Indeks Stigma Orang yang Hidup dengan HIV (ODHIV)adalah alat standar untuk mengumpulkan bukti tentang bagaimana stigma dan diskriminasi berdampak pada kehidupan orang yang hidup dengan HIV. di lingkungan RSUD dr. M. Yunus Bengkulu terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) . Penelitian ini menggunakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai teknik utama untuk pengumpulan data.yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan darta &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;melalui wawancara dan observasi serta menerapkan metode triangulasi bertujuan untuk memberikan kepercayaan dan validitas yang lebih tinggi terhadap temuan penelitian dengan mengintegrasikan sudut pandang yang berbeda dan mengurangi bias yang mungkin timbul dari satu sumber data atau metode saja. Sumber data terdiri dari 15 informan, yang dibagi menjadi 5 informan utama (Orang Dengan HIV AIDS), 5 informan kunci (Pengunjung Rumah Sakit), dan 5 Informan pendukung. (Nakes/Petugas Rumah Sakit). Tujuan Penelitian ini untuk melihat apakah masih ada Indeks Stigma yang terjadi di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS masih rendah di kalangan pengunjung Rumah Sakit, Pasien HIV Sendiri, juga Sebagain Nakes/Petugas Rumah Sakit, Sebagai saran, penelitian menyarankan agar pihak RSUD dr. M. Yunus aktif dalam memberikan penyuluhan mengenai HIV/AIDS kepada seluruh pihak di lingkungan RSUD, termasuk petugas, pasien, dan &nbsp;pengunjung, sehingga semua orang di lingkungan RSUD dapat mendapatkan informasi yang akurat dan mengurangi stigma terhadap ODHA.</p> Natalia Dwina Rahmat Supriyatna Halian Sabdani ##submission.copyrightStatement## 2024-07-27 2024-07-27 13 04 323 334 10.33221/jikm.v13i04.3233