ASI Eksklusif dan Kejadian Stunting pada Balita di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Abstract
Masalah gizi masih menjadi masalah di dunia terutama di negara berkembang. Stunting adalah keterlambatan pertumbuhan yang merugikan sehingga menjadi prioritas dalam program kesehatan. 30,8 % balita di Indonesia mengalami stunting dan menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting dengan mempertimbangkan variabel luar yaitu status ekonomi, pendidikan ibu, tinggi ibu, umur ibu saat hamil, panjang lahir, dan berat lahir pada anak dibawah lima tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian observasional menggunakan rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian dilaksanakan di dua kabupaten di DIY yaitu di Kabupaten Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 110 balita. Hasil penelitian (analisis bivariat) menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif, status ekonomi, pendidikan, tinggi badan ibu, umur ibu hamil, dan berat lahir dengan stunting. Panjang lahir berkorelasi signifikan terhadap stunting pada balita (Pv=0,002; OR=3,75; CI=1,57-9,97). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara ASI eksklusif dengan kejadian stunting setelah mempertimbangkan variabel lain yaitu status ekonomi, pendidikan, panjang lahir, dan berat lahir.