Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Awam Terkait Prosedur Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Abstract
Henti jantung mendadak merupakan salah satu penyebab kematian utama yang kejadiannya lebih banyak terjadi di luar rumah sakit, sehingga korbannya sering ditemukan pertamakali oleh orang awam. Pertolongan pertama dari penolong dengan melakukan prosedur bantuan hidup dasar (BHD) menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan angka keselamatan pada korban. Hal ini menyebabkan pengetahuan tentang prosedur BHD pada masyarakat awam merupakan kunci penting bagi peningkatan angka keselamatan korban henti jantung mendadak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik dan tingkat pengetahuan masyarakat awam khususnya di lingkungan Universitas Udayana Bali tentang prosedur BHD. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan deskriptif desain potong lintang. Populasi terjangkau penelitian ini adalah masyarakat non-medis di lingkungan Universitas Udayana. Jumlah sampel minimal 85 subjek. Periode penelitian Oktober – Desember 2022. Sampel di ambil dengan metode consecutive sampling. Data dianalisa dengan metode analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 98 orang responden didominasi oleh usia 25-35 tahun (28,6%), jenis kelamin laki-laki (53,1%), tingkat pendidikan SMA (40,8%), dan pekerjaan di bidang perhotelan (41,8%). Tingkat pengetahuan masyarakat diperoleh rerata nilai 3,88 ± 1,48 dari total nilai 10. Sebagian besar responden belum pernah mendengar (68,4%) maupun mengikuti pelatihan BHD (74,5%). Simpulan yang didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat umum mengenai BHD masih sangat minimal, khususnya di lingkungan Universitas Udayana.