Hubungan Usia, Paritas, Tingkat Hipermesis Gravidarum dengan Lama Perawatan Pasien Hiperemesis Gravidarum di RS Amanda Cikarang
Relationship between Age, Parity, Level of Hyperemesis Gravidarum with Length of Treatment for Hyperemesis Gravidarum Patients at Amanda Cikarang Hospital
Abstract
Hiperemesis gravidarum mencapai 2,5% dari semua kehamilan. Dampak yang ditimbulkan apabila tidak segera ditangani secara medis dapat terjadinya penurunan berat badan, ketidakseimbangan elektrolit serta pertumbuhan bayi di dalam kandungan terhambat sehingga berdampak pada lamanya perawatan. Beberapa faktor penyebabnya yaitu umur, paritas dan tingkat hiperemesis gravidarum. RS Amanda Cikarang Bekasi Jawa Barat menunjukkan 31, 6% ibu hamil yang dirawat dengan hiperemesis gravidarum. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan usia, paritas, tingkat hipermesis gravidarum dengan lama perawatan pasien hiperemesis gravidarum di RS Amanda Cikarang. Analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah bu hamil yang mengalami hiperemesi gravidarum sebanyak 58 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Data merupakan data sekunder dianalisis menggunakan uji chi square. Analisis univariat diketahui sebagian besar ibu hamil dengan usia berisiko rendah 84,5%, paritas berisiko rendah 51,7%, hiperemisis gravidarum tingkat sedang 62,1%, dan lama perawatan pasien hiperemesis gravidarum ≤ 3 hari 69,0%. Hasil analisis bivariat ada hubungan antara usia (p value = 0,002), paritas (p value = 0,001), dan tingkat hiperemisis gravidarum (p value = 0,000) dengan lama perawatan. Usia, paritas dan tingkat hiperemisis gravidarum berhubungan dengan lama perawatan