Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Perkembangan Motorik Anak
Abstract
Usia dini adalah masa yang paling tepat untuk menstimulasi perkembangan individu. Agar dapat memberikan berbagai upaya pengembangan, maka perlu diketahui tentang perkembangan-perkembangan yang terjadi pada anak usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan anak usia dini akan menjadi modal orang dewasa untuk menyiapkan berbagai stimulasi, pendekatan, strategi, metode, rencana, media atau alat permainan edukatif, yang dibutuhkan untuk membantu anak berkembang pada semua aspek perkembangannya sesuai kebutuhan anak pada setiap tahapan usianya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi bermain (melompat tali dan meronce manik – manik) terhadap perkembangan motorik pada anak. Metode penelitian ini teknik Quasy experiment dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel yang digunakan adalah anak – anak usia 3-6 tahun sebanyak 37 orang, dengan menggunakan alat ukur lembar ceklist. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat, menggunakan uji t-test dengan alpha 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum diberi terapi bermain, hampir sebagian responden (54.1%) perkembangan motoriknya sudah berkembang sesuai harapan (BSH), dan sangat sedikit responden (5.4%) belum berkembang (BB). Kemudian sesudah diberi terapi bermain, hampir sebagian responden (54.1%) perkembangan motoriknya sudah berkembang sangat baik (BSB), dan tidak seorang pun dari responden yang perkembangan motoriknya belum berkembang (BB). Kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terapi bermain (Melompat tali dan meronce manik – manik) terhadap perkembangan motorik dengan p value < alpha (0.05). Diharapkan bidan selalu memantau tumbuh kembang anak, memberikan informasi, penyuluhan secara rutin kepada guru, orang tua agar selalu merangsang perkembangan motorik anak melalui bermain.