Pengaruh Pijat Perineum terhadap Ruptur Perineum pada Ibu Primigravida di Rumah Bersalin Rosita
Abstract
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, dilakukan pada akhir kehamilan (mulai minggu ke-34), pijat perineum akan membantu mengenali dan membiasakan diri dengan merileksasikan jaringan perenium yaitu bagian yang akan dilalui oleh bayi . Tujuan Penelitian untuk Mengetahui pengaruh pemijatan perineum terhadap ruptur perineum pada Ibu Trimester III Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik observasional menggunakan design penelitian corelasional dengan pendekatan cohort/ prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III. Sampel adalah ibu hamil trimester III berjumlah 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi square. Hasil : Risiko tidak terjadinya rupture perineum pada ibu trimester III setelah dilakukan pijat perenium sebesar P Value = 0,017 dengan nilai OR = 15,000. Secara statistik hasilnya signifikan (p<0,05), artinya terdapat pengaruh antara pijat perineum dengan rupture perineum. Kesimpulan ada pengaruh antara pijat perineum dengan rupture perineum. Teratur dan tidak teraturnya ibu melakukan pijat perenium, paritas terutama primi gravida serta berat badan bayi lahir juga mempunyai pengaruh terhadap terjadinya rupture perineum.