PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI RANITIDINE DAN OMEPRAZOLE TERHADAP LAMA RAWAT INAP PASIEN DISPEPSIA
Abstract
Dispepsia merupakan gangguan saluran pencernaan atas yang sering dikeluhkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi Helicobacter pylori merekomendasikan tata laksana awal dispepsia salah satunya adalah obat antisekresi asam lambung. Obat antisekresi asam lambung yang paling sering digunakan pada pasien dispepsia rawat inap yaitu omeprazole dan ranitidine. Mekanisme obat yang berbeda menyebabkan efektivitas obat yang berbeda pula yang memengaruhi lama rawat inap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan terapi omeprazole dan ranitidine terhadap lama rawat inap pasien dispepsia dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif – analitik observasional dengan pendekatan potong lintang terhadap pasien dispepsia di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang. Penelitian dilakukan pada 64 pasien yang memenuhi kriteria dan diperoleh hasil rata-rata lama rawat inap pasien dispepsia dengan terapi omeprazole adalah 1,91 (±0,893) hari. Sedangkan, rata-rata lama rawat inap pasien dispepsia dengan terapi ranitidine adalah 2,16 (±1,194) hari. Hasil analisis bivariat perbandingan lama rawat inap terhadap kedua kelompok menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna/signifikan dengan nilai p>0,05 (p-value=0,542). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna lama rawat inap pasien dispepsia yang diberikan terapi omeprazole dengan ranitidine di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.