Karakteristik Individu dan Perilaku Berisiko terhadap Kejadian DM Tipe II
Abstract
Diabetes mellitus adalah merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin Prevalensi DM di Asia Tenggara pada tahun 2014 adalah sebesar 8,3% dengan kasus tidak terdiagnosa sebesar 52,8%. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi kasus adalah pasien yang menderita DM Tipe II di RSU Full Bethesda Deli Serdang. Populasi kontrol adalah pasien yang tidak menderita DM Tipe II di RSU Full Bethesda Deli Serdang dan sampel sebanyak 96 orang dengan Nonprobability sampling yaitu consecutive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi variabel penelitian, bivariat dengan uji chisquare, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh umur (p=<0,001), pola makan (p= <0,001), aktivitas isik (p= <0,001), obesitas terhadap kejadian DM Tipe II (p= <0,001). Tidak ada pengaruh riwayat keluarga terhadap kejadian DM Tipe II (p=0,285). Variabel yang dominan berpengaruh terhadap kejadian DM Tipe II adalah variabel pola makan (p= <0,001;OR=8,3 95%CI 2,05353,683) yang berarti bahwa responden
yang memiliki pola makan tidak seimbang berpeluang berisiko 8,3 kali lebih besar mengalami DM Tipe II dibanding dengan responden yang memiliki pola makan yang seimbang. Kepada penderita DM Tipe II agar dapat menghindari faktor risiko terhadap DM Tipe II seperti melakukan aktivitas fisik yang cukup, teratur dan berkesinambungan sebanyak 3-4 kali/minggu selama ≥30 menit serta memperhatikan pola makan yang memicu terjadinya DM Tipe II jika dikonsumsi melebihi dari ukuran rumah tangga.